tag:blogger.com,1999:blog-2100267416588923262024-02-20T21:22:38.285+00:00Teachers-GURUYou must have a college degree to be a teacher, unless you are teaching a job skill like how to fix cars and Data-Data with RPP, KTSP, dan Silabus untuk SD, SMP, SMU. You must take classes in education and practice.For secondary school teacher jobs, they prefer candidates who have a bachelor’s. Preschool teachers usually work their way up from assistant teacherMonsterad Paramolyhttp://www.blogger.com/profile/17262890632333920534noreply@blogger.comBlogger173125tag:blogger.com,1999:blog-210026741658892326.post-72223905011863703822010-12-12T01:26:00.000+00:002010-12-12T01:27:17.899+00:00Teori KurikulumTeori Kurikulum<br /><br />Kencenderungan teori berkembang sebagai teknologi disebabkan upaya pengembangan dan penyempurnaan lebih banyak bersumber dari pengalaman di sekolah dibanding dgn penerapan teori yg mapan.<br /><br />1. Apakah teori <br />Teori merupakan 1 set sistem pernyataan.<br />a. Sifat – sifat teori :Memadukan, Kaidah universal, Prediktif.<br />b. Manfaat teori<br /> Mendeskripsikan.<br /> menjelaskan .<br /> Memprediksikan.Monsterad Paramolyhttp://www.blogger.com/profile/17262890632333920534noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-210026741658892326.post-66548454632947299542010-12-12T01:25:00.000+00:002010-12-12T01:26:19.229+00:00Komponen kurikulumKomponen kurikulum<br /><br />• Tujuan<br />• Isi / materi<br />• Media<br />• Straregi<br />• PBM<br /><br /><br /> Kurikulum dipandang sbg rencana konkrit penerapan teori pendidikan. Ada empat teori yg melandasi :<br /><br />1. Pendidikan klasik<br />Pend berfungsi memelihara & meneruskan semua warisan budaya, guru / calon guru ahli dalam bidang ilmu, model dari pribadi yang ideal, siswa hanya menerima pelajaran scr pasif.<br /><br />Ada dua aliran: <br />1. Parennialismemengutamakan humanitas <br /> & pembentukan sikap mental.<br /><br />2.Essensialisme mengutamakan science <br /> pragmatis orientasi masa kini & masa yg <br /> akan datang tujuannya :1) Memperoleh <br /> kerja yg baik. 2)Kerjasama yg lebih <br /> baik. 3) Penghasilan yg lebih baik.<br /><br />2. Pendidikan pribadi yg lebih mengutamakan peranan siswa. Ada dua teori yang mndasri:<br />1. Aliran Progresif: siswa mrp satu kestuan yang utuh, perkem emosi, social dan intelektualnya sama penting.<br />2. Aliran Romantik ingin mengembalikan pendidikan alam sesuai dengan naluri dan nurani manusia (kejujuran, kebenaran dan ketulusan)<br /><br /><br />3. Pendidikan pribadi yg lebih mengutamakan peranan siswa. Ada dua teori yang mndasri:<br />3. Aliran Progresif: siswa mrp satu kestuan yang utuh, perkem emosi, social dan intelektualnya sama penting.<br />4. Aliran Romantik ingin mengembalikan pendidikan alam sesuai dengan naluri dan nurani manusia (kejujuran, kebenaran dan ketulusan)<br /><br />4.Pendidikan interaksional belajar berintikan kerjasama dan interaksi, proses belajar melalui dialog.Monsterad Paramolyhttp://www.blogger.com/profile/17262890632333920534noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-210026741658892326.post-79671440812230350462010-12-12T01:23:00.000+00:002010-12-12T01:25:24.834+00:00Esensi kurikulumEsensi Kurikulum<br /><br />1.Kurikulum adalah rencana pendidikan (di sekolah maupun di kelas)<br /><br />2.Sistem merupakan bagian dr psistem persekolahan<br /><br />3.Kurikulum juga sebagai suatu bidang studi mrp pusat kajian ahli kurikulum mapun ahli pendidikanMonsterad Paramolyhttp://www.blogger.com/profile/17262890632333920534noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-210026741658892326.post-61155736742301123182010-11-19T01:08:00.001+00:002010-12-12T01:23:47.527+00:00KEDUDUKAN KURIKULUM DALAM PENDIDIKANKedudukannya bersifat sentral, karena mengarahkan segala bentuk aktifitas pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam Kontek ini kurikulum bermakna sebagai alat untuk mencapai tujuan.<br /><br /><br />Winecoff (1989)<br />Suatu rencana utk memberikan fasilitas / pengalaman belajar menyajikan dibawah bimbingan & petunjuk sekolah.<br /><br />Doll (1964)<br />Definisi kas:<br />Sama pengalaman belajar yg disajiakan kpd pembelajar dibawah tanggung jawab sekolah.<br /><br />Hilda Taba (1962)<br />Kurikulum berkenanan dgn cakupan tujuan, isi, dan metoda yg lebih luas pengajaran lebih sempitMonsterad Paramolyhttp://www.blogger.com/profile/17262890632333920534noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-210026741658892326.post-55829910954132708452010-11-17T15:19:00.001+00:002010-11-17T15:26:36.654+00:00RPP SD SMP SMA#<br />DOWNLOAD GRATIS : KTSP RPP SILABUS Makalah SD/MI, SMP/SLTP/Mts ...<br />Download KTSP RPP Silabus, Makalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan untuk SD MI SMP SLTP MTs SMA SLTA MA SMK. IPA, IPS, Matematika, Penjaskes, PAI, ...<br />SD / MI - SMA / MA - SILABUS RPP Platinum - SMP / MTS<br />ktsp-rpp-silabus.blogspot.com/ - Tembolok - Mirip<br />#<br />Silabus dan RPP KTSP SD<br />silabus rpp ktsp sd kelas 1 2 3 4 5 6 mata pelajaran matematika bahasa indonesia bahasa inggris ipa ips tematik pendidikan agama islam.<br />syadiashare.com/download-silabus-dan-rpp-ktsp-sd.html - Tembolok - Mirip<br />#<br />Radio Programas del Perú (RPP)<br /> - [ Terjemahkan laman ini ]<br />Las ultimas noticias en actualidad, deportes y entretenimiento del Peru y del Mundo, Temas de interes, videos, audios, radio en vivo, galerias de fotos, ...<br />Radio en vivo - Deportes - Actualidad - Programas<br />www.rpp.com.pe/ - Tembolok - MiripMonsterad Paramolyhttp://www.blogger.com/profile/17262890632333920534noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-210026741658892326.post-40532786593083048842010-10-28T16:00:00.003+01:002010-10-28T18:15:21.499+01:00Bahasa dan Sastra Indonesia, kelas vii emester 1Sekolah : SMP<br />Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia<br />Kelas / Semester : VII / 1<br />Standar Kompetensi : 2. Mengungkapkan pengalaman dan informasi melalui kegiatan bercerita<br />Kompetensi Dasar : 2.1 Menceritakan pengalaman yang paling mengesankan dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat efektif<br />Indikator : 1. Siswa dapat mengidentifikasi pengalaman yang mengesankan<br />2. Siswa dapat menentukan pengalaman yang paling mengesankan dari daftar pengalaman yang diidentifikasi<br />3. Siswa dapat menyusun pokok-pokok cerita berdasarkan pengalaman yang paling mengesankan<br />4. Siswa dapat menceritakan pengalaman yang paling mengesankan berdasarkan pokok-pokoko cerita yang disusun dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat efektif<br />..... <a href="http://www.ziddu.com/download/12278765/rpp10.2.doc.html">Untuk DOWNLOAD KLIK dISINI.</a><br /><a href="http://www.ziddu.com/download/12278765/rpp10.2.doc.html"><br />RPP1</a><br /><a href="http://www.ziddu.com/download/12278766/rpp9.2.doc.html">RPP2</a><br /><a href="http://www.ziddu.com/download/12278767/rpp11.2.doc.html">RPP3</a><br />RPP4<br />RPP5<br />RPP6<br />RPP7<br />RPP8<br />RPP9Monsterad Paramolyhttp://www.blogger.com/profile/17262890632333920534noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-210026741658892326.post-26939169847117994752010-10-13T11:05:00.000+01:002010-10-13T11:06:12.099+01:00Challenges in the Implementation of Character Education at SchoolChallenges in the Implementation of Character Education at School. <br />This article discusses challenges in character education at school by integrating it <br />into every lesson. The integrated character education in every lesson in every level <br />of education can be implemented in the instructional materials, processes, and <br />learning evaluation. During the implementation, the selection and synchronization <br />of materials and types of characters to be developed are required in order to <br />prevent the discrepancy or redundancy. In integrated character education, there are <br />internal and external changes. The former come from the curriculum, mindset, <br />teachers, principal, or even bureaucracy. The latter mainly come from the growth <br />and advance of the information technology which can be directly accessed by the <br />students. Due to all of those challenges, two approaches to facing them can be <br />taken. The internal approach can be in the form of improving the understanding of <br />character education by conducting a training/workshop, sharing ideas with others, <br />and synchronizing the policy in education. The external approach can be adopted <br />by placing character education experts in the regulation sector and the mass-media <br />supervisory board in general.Monsterad Paramolyhttp://www.blogger.com/profile/17262890632333920534noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-210026741658892326.post-40820676485682058762010-09-25T18:55:00.000+01:002010-09-25T18:57:02.547+01:00Advantages of a Center for Learning ResourcesShortly before his retirement, Edgar Dale, the distinguished professor of education at the Ohio State University, summariz¬ed the major issue about the use of learning resources in higher education by stating that some persons discuss learning re¬sources as though there were a real choice as to whether we should introduce them into higher education. That decision has already been made. The only choice that remains is, he added, "whether we use learning resources wisely and plan for them, or whether we use them grudgingly, ineptly, and planlessly [in Curl, 1967, p. 24-251 ." Part of such a choice concerns the degree of centralization of learning resources that is planned for on a university campus. The campus administration can decide: to leave learning resources development and management entire¬ly to the individual academic departments; to centralize only certain types, such as educational television; to organize all learning resources under some central system.<br />In this book, a center for learning resources is defined as an organized activity consisting of a director, staff, and equipment housed in one or more specialized facilities for the production, procurement, and presentation of instruction21 materials and the provision of developmental and planning services related to the curriculum and teaching on a general university campus.<br /><br />The first organization of visual education in the colleges and universities appeared in conjunction with extension divisions formed in the early 1900s. Expansion of media services to in¬clude on-campus activities was a later and overlapping develop¬ment that dated from the establishment of audiovisual centers in the 1930s and 1940s. As on-campus media services expanded, they were sometimes allied to extension programs and some-times not [Brown and Norberg, 1965]. The expansion of media services at the University of California is an example of media services developing from a strong alliance with extension serv¬ices.<br />Although many major universities in the United States had established centralized facilities for on-campus activities, includ¬ing television, between 1948 and 1960, that was not the case with the University of California. In support of extension's off-campus activities, an impressive collection of instructional materials and devices had been assembled, mainly motion pic¬ture films. On-campus departments of instruction arranged to draw upon these resources and to supplement them with direct departmental purchases.<br />This arrangement worked reasonably well during the late 1940s and the 1950s because University Extension media activ¬ities were centered in Berkeley and Los Angeles. As the Univer¬sity expanded to nine decentralized campuses, this arrangement became increasingly cumbersome for on-campus instruction.<br />The expansion of Santa Barbara is a case in point. Following the move from the Riviera campus to the Goleta campus in 1954, it became necessary to establish a small audiovisual serv¬ice as a part of the library. In 1963, Audio-Visual Services moved from extremely limited space in the Library to quarters in the Arts Building. At the same time, the administration estab¬lished initial provisions for the coordination of Audio-Visual Services and Educational Television Services as a separate entity that has now grown into a full-fledged Office of Learning fie-sources. Other campuses followed a similar pattern.<br />In Los Angeles in 1962, the Chancellor established the Aca¬demic Communications Facility, which was intended to provide a full range of learning-resources service at no charge to the academic departments for formal on-campus instruction. With<br />the subsequent decentralization of control of University Exten¬sion activities to the several campuses it became increasingly difficult to justify the maintenance of separate learning re¬sources facilities for on-campus instruction and for Extension.<br />As of June 1971, seven of the nine campuses of the Univer¬sity of California had campuswide learning resources centers, if the facilities of the Medical Schools at Davis, Irvine, and San Diego are considered along with the general campus facilities in this category.<br />The diversity of terminology noted in the previous chapter is illustrated on these seven campuses: each of the learning re¬sources centers has a different name. Yet in the past decade all but two of the Chancellors have found it advantageous to move toward centralization of the service and management of learning resources.<br />The University of California Libraries do not appear to have played a significant role in the development of learning re¬sources as defined in this report. On only two of the new campuses—Santa Barbara and Santa Cruz—were the new librar¬ies assigned organizational responsibility for learning resources, and this responsibility was subsequently shifted away from them. On all other campuses, the libraries have had little to do with learning resources. One campus has given the following reason for separating learning resources from the activities of its library [Planning Guide for Project 908074, 1969, p. 5] ;<br />[Non-print instructional materials] differ from library materials in that they are more complex; require specialized production, storage, distribution and display facilities; and depend for their most econ¬omical and efficient use on electro-mechanical technologies.Monsterad Paramolyhttp://www.blogger.com/profile/17262890632333920534noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-210026741658892326.post-36689720713386117732010-09-25T18:53:00.000+01:002010-09-25T18:54:46.804+01:00The Office of Learning ResourcesThe Office of Learning Resources will:.<br />1. Provide a variety of communication options to support traditional classrooms activities.<br />B. GOALS The Office of Learning Resources will:. 1.Provide <br />2. Stimulate the use of new learning modes most appropriate for the goals 6f academic programs and other institutional obligations.<br />3. Provide planning, production, operational and follow-up services for instructional development.<br />4. Conduct: in-service education for faculty and STAFF in the integration of technology into the teaching-learning process.<br />5. Foster pertinent research concerning the application of educational media and varying curriculum structures.<br />6. Disseminate information that will help promote more effective and efficient use of. a variety of learning resources.<br />7. Provide instructional materials production services.<br />8. Provide campus-wide• television services.<br />9. Provide campus and community radio services.<br />10. Provide consultation on facility modification and design.Monsterad Paramolyhttp://www.blogger.com/profile/17262890632333920534noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-210026741658892326.post-23314392462277780762010-09-25T18:49:00.000+01:002010-09-25T18:52:24.164+01:00Teknik PembelajaranTeknik merancang pembelajaran :<br />1. Identifikasi Tujuan (Identity Instruyctional Goals). Tahap awal model ini adalah menentukan apa yang diinginkan agar siswan dapat melakukannya ketika mereka telah menyelesaikan program pengajaran. Definisi tujuan pengajaran mungkin mengacu pada kurikulum tertentu atau mungkin juga berasal dari daftar tujuan sebagai hasil need assesment., atau dari pengalaman praktek dengan kesulitan belajar siswa di dalam kelas.<br />2. Melakukan Analisis Instruksional (Conducting a goal Analysis). Setelah mengidentifikasi tujuan pembelajaran, maka akan ditentukan apa tipe belajar yang dibutuhkan siswa. Tujuan yang dianalisis untuk mengidentifikasi keterampilan yang lebih khusus lagi yang harus dipelajari. Analisis ini akan menghasilkan carta atau diagram tentang keterampilan-keterampilan/ konsep dan menunjukkan keterkaitan antara keterampilan konsep tersebut.<br /><br /><br />3. Mengidentifikasi Tingkah Laku Awal/ Karakteristik Siswa (Identity Entry Behaviours, Characteristic) Ketika melakukan analisis terhadap keterampilan-keterampilan yang perlu dilatihkan dan tahapan prosedur yang perlu dilewati, juga harus dipertimbangkan keterampilan apa yang telah dimiliki siswa saat mulai mengikuti pengajaran. Yang penting juga untuk diidentifikasi adalah karakteristik khusus siswa yang mungkin ada hubungannya dengan rancangan aktivitas-aktivitas pengajaran<br />4. Merumuskan Tujuan Kinerja (Write Performance Objectives) Berdasarkan analisis instruksional dan pernyataan tentang tingkah laku awal siswa, selanjutnya akan dirumuskan pernyataan khusus tentang apa yang harus dilakukan siswa setelah menyelesaikan pembelajaran.<br />5. Pengembangan Tes Acuan Patokan (developing criterian-referenced test items). Pengembangan Tes Acuan Patokan didasarkan pada tujuan yang telah dirumuskan, pengebangan butir assesmen untuk mengukur kemampuan siswa seperti yang diperkirakan dalam tujuan<br />6. Pengembangan strategi Pengajaran (develop instructional strategy). Informasi dari lima tahap sebelumnya, maka selanjutnya akan mengidentifikasi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan akhir. Strategi akan meliputi aktivitas preinstruksional, penyampaian informasi, praktek dan balikan, testing, yang dilakukan lewat aktivitas.<br />7. Pengembangan atau Memilih Pengajaran (develop and select instructional materials). Tahap ini akan digunakan strategi pengajaran untuk menghasilkan pengajaran yang meliputi petunjuk untuk siswa, bahan pelajaran, tes dan panduan guru.<br />8. Merancang dan Melaksanakan Evaluasi Formatif (design and conduct formative evaluation). Evaluasi dilakukan untuk mengumpulkan data yang akan digunakan untuk mengidentifikasi bagaimana meningkatkan pengajaran.<br />9. Menulis Perangkat (design and conduct summative evaluation). Hasil-hasil pada tahap di atas dijadikan dasar untuk menulis perangkat yang dibutuhkan. Hasil perangkat selanjutnya divalidasi dan diujicobakan di kelas/ diimplementasikan di kelas.<br />10. Revisi Pengajaran (instructional revitions). Tahap ini mengulangi siklus pengembangan perangkat pengajaran. Data dari evaluasi sumatif yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya diringkas dan dianalisis serta diinterpretasikan untuk diidentifikasi kesulitan yang dialami oleh siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Begitu pula masukan dari hasil implementasi dari pakar/validator.Monsterad Paramolyhttp://www.blogger.com/profile/17262890632333920534noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-210026741658892326.post-50779241754707985212010-09-25T18:46:00.000+01:002010-09-25T18:48:24.172+01:00PENJELASAN MATERI PENINGKATAN KINERJA MANUSIAManusia diciptakan oleh Allah sebagai penerima dan pelaksana ajaran sehingga ia ditempatkan pada kedudukan yang mulia. Untuk mempertahankan kedudukannya yang mulia dan bentuk pribadi yang bagus itu, Allah melengkapinya dengan akal dan perasaan yang memungkinkannya menerima dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan membudayakan ilmu yang dimilikinya. Ini berarti bahwa kedudukan manusia sebagai makhluk yang mulia itu karena akal dan perasaan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang seluruhnya dikaitkan kepada pengabdian pada Pencipta.<br />Dari penjabaran di atas dapat dimengerti bahwa pengembangan SDM sangat penting, tak hanya dari sudut ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun, tak kalah pentingnya adalah dimensi spiritual dalam pengembangan SDM. Kualitas SDM tidak akan sempurna tanpa ketangguhan mental-spiritual keagamaan. Sumber daya manusia yang mempunyai dan memegang nilai-nilai agama akan lebih tangguh secara rohaniah. Dengan demikian akan lebih mempunyai tanggung<br />jawab spiritual terhadap ilmu pengetahuan serta teknologi. Sumber daya manusia yang tidak disertai dengan kesetiaan kepada nilai-nilai keagamaan, hanya akan membawa manusia ke arah pengejaran kenikmatan duniawi atau hedonisme belaka. Dan jika semangat hedonisme sudah menguasai manusia, bisa diramalkan yang terjadi adalah eksploitasi alam sebesar-besarnya tanpa rasa tanggung jawab dan bahkan penindasan manusia terhadap manusia lain.Monsterad Paramolyhttp://www.blogger.com/profile/17262890632333920534noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-210026741658892326.post-30040191275855650602010-02-23T08:06:00.001+00:002010-02-23T08:08:08.771+00:00Gaji Guru GTTMenyongsong era 2010, dinas memberikan rambu-rambu akan dikeluarkanya Permen tentang gaji para guru GTT sesuai upah Minimum DaerahMonsterad Paramolyhttp://www.blogger.com/profile/17262890632333920534noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-210026741658892326.post-1819808342704647112010-01-28T14:31:00.004+00:002010-01-28T14:43:50.103+00:00Belajar dan BelajarGuru sebagai tolak ukur pendidikan diindonesia, juga menjadi omset perdagangan di indonesia. dimana sertifikasi guru, dijadikan simbul seberapa besar penjualan mobil di indonesia.<br />Bayangkan saja dengan bekerja dalam waktu 4 jam, mereka dapat gaji 5 jentik. buat apa sepeda motor kalo untuk mencicil mobil cheroke aja bisa. Haa...Monsterad Paramolyhttp://www.blogger.com/profile/17262890632333920534noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-210026741658892326.post-28417447885546529102010-01-21T07:58:00.000+00:002010-01-21T07:59:21.935+00:00Tipe Misionaris (missionay)sifatnya adalah terbuka, penolong, lembut hati, ramah tamahMonsterad Paramolyhttp://www.blogger.com/profile/17262890632333920534noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-210026741658892326.post-59381546435892547712009-11-16T07:10:00.002+00:002009-11-16T07:17:04.327+00:00RPP Rencana Pelaksanaan PembelajaranUntuk memperoleh data RPP <a href="http://tugasguru.blogspot.com/search/label/rpp">silahkan download disini</a>Monsterad Paramolyhttp://www.blogger.com/profile/17262890632333920534noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-210026741658892326.post-3081974470376862852009-10-31T07:14:00.002+00:002009-10-31T07:17:10.122+00:00Profesi GuruProfesi Guru dan Akta IV itu pada dasarnya adalah serupa tapi tak sama. Kenapa demikian? karena mereka telah mengajar sebelum tahun 2009 sedangkan yang mengajar setelah 2009 mengggunakan profesi guruMonsterad Paramolyhttp://www.blogger.com/profile/17262890632333920534noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-210026741658892326.post-33887801588802711122009-08-08T08:01:00.002+01:002009-08-08T08:15:41.076+01:00Guru Profesional atau PNSGuru Profesional atau PNS ( Pegawai Negeri Sipil ), merupakan kesimpang siuran yang berbau politik. Dimana anggaran belanja daerah dan anggaran belanja negara yang bisa menjawab semua pertanyaanya itu. Bertolak dari masalah itu, Guru yang diharapkan pemerintah adalah yang betul betul guru yang dapat meningkatkan system pembelajaran pada siswanya. Namun demikian Sertifikasi Guru akan menjadi pertanyaan apabila sang Guru-guru itu cuman bisa memikirkan absen masuk saja dibandingkan dengan memperhatikan jam belajar siswa. Hal - hal yang perlu diperhatikan adalah:<br />1. Siswa yang menuntut untuk perhatian khusus dalam belajar di kelasnya.<br />2. Guru bantu dan GTT yang 100% sering ketemu dengan sang siswa, sedang guru PNS murni sering memanfaatkan waktu luang dengan kegiatan mengajar di tempat lain atau bisnis di rumah.<br />3. Guru bantu yang ikut test PNS sering tidak lolos dalam seleksi, akan mengurangi harapan GTT atau guru bantu dalam termotifasi untuk meningkatkan sistem pembelajaran pada siswanya.<br />4. PNS akan menjadi pusat sorotan dan konflik pada masyarakat.<br />5. Guru Profesional akan menjadi bagian bisnis dari perguruan tinggi yang sebagai penyelenggara pendidikan.<br />6. Butuh adanya perhatian khusus bagi GTT dan PTT yang masih bekerja dan terutama yang sudah mempunyai NUPTK tanpa memperhatikan dari Kependidikan atau non kependidikan.<br />7. Seleksi PNS akan aman bila mengutamakan mereka yang lebih dulu telah pro aktif bekerja.Monsterad Paramolyhttp://www.blogger.com/profile/17262890632333920534noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-210026741658892326.post-61098844354591603302009-08-03T09:00:00.003+01:002009-08-03T09:15:30.291+01:00Pendidikan Profesi Guru dimulai dibuka oleh Dikti mulai september 2009Sebagaimana penjelasan www.DIKTI.go.id bahwa: <br />"" PPG (Pendidikan profesi guru) bagi <span style="font-weight:bold;">sarjana pendidikan </span>dan <span style="font-weight:bold;">nonpendidikan</span> mulai dibuka September 2009. Pendaftaran calon guru yang hendak ikut pendidikan profesi ini dibatasi 40.000-50.000 orang yang ditetapkan pemerintah kota/kabupaten.<br />"Pelaksanaannya tinggal menunggu keputusan Menteri Pendidikan Nasional soal penetapan perguruan tinggi yang boleh menyelenggarakan pendidikan profesi guru. Untuk mengantisipasi kebutuhan guru baru karena banyak guru yang akan pensiun, pendidikan profesi guru siap dilaksanakan September nanti. Tetapi jumlah calon guru yang ikut dibatasi dan diseleksi, sesuai kuota yang disediakan pemerintah pusat dan daerah," kata Fasli Jalal, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas dalam acara peresmian Putera Sampoerna School of Education di Jakarta.""<br />Sertifkasi profesi yang merupakan pengakuan legalitas formal sebuah profesi, menjadikan layaknya seorang guru mendapat pengakuan legalitas formal sebuah profesi sehingga layak dapat tunjangan profesi. <br />Semoga lulusan PPG yang ini tidak mengganggu aktifitas para Guru Bantu / GTT / PTT yang telah lama mendidik di instansi SD, SMP, dan SMA.Monsterad Paramolyhttp://www.blogger.com/profile/17262890632333920534noreply@blogger.com13tag:blogger.com,1999:blog-210026741658892326.post-68911802733628612162009-07-24T06:26:00.003+01:002009-07-24T06:33:41.967+01:00Pendidikan Profesi GuruPendaftaran Pendidikan Profesi Guru telah dibuka oleh beberapa perguruan tinggi mulai 15 Juli sampai dengan 31 agustus 2009.sebagaimana informasi dari Universitas Adibuana PROGRAM PENDIDIKAN GURU DALAM JABATAN<br />(PENDIDIKAN JARAK JAUH)<br />Berdasarkan :<br />Permendiknas No. 58 Tahun 2008 dan Kepmendiknas No. 15/P/2009<br /> <br />Menerima Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2009/2010<br /> <br />A. Ketentuan Umum<br /> Penerimaan Mahasiswa Baru<br />1. Warga Negara Indonesia<br />2. Guru tetap PNS atau Yayasan<br />3. Mempunyai Surat izin belajar dari Dinas Pendidikan setempat<br />4. Mempunyai NUPTK<br />5. Mempunyai NIP/NIK<br />6. Membuat pernyataan tidak menuntut untuk diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS)<br />7. Mengisi portofolio pendaftaran<br />8. Membayar biaya pendaftaran<br /><br />Program Studi yang Masuk dalam PPGDJ Jenjang S-1 Pada FKIP<br /> <br />1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)<br />2. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia<br />3. Pendidikan Matematika<br />4. Pendidikan Bahasa Inggris<br />5. Pendidikan Kepelatihan Olah Raga (PKO)<br />6. Pendidikan Pancasila dan Kewarnegaraan (PPKn)<br />7. Pendidikan Seni Rupa<br />8. Pendidikan Bimbingan dan Konseling<br />9. Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK)<br />- Tata Busana<br />- Tata Boga<br />- Tata Rias<br /> <br />VISI<br />Program S-1 PPGDJ Universitas PGRI Adi Buana merupakan program pendidikan unggul yang mampu menghasilkan guru cendekia, kreatif, adaptif, partisipatif, dan professional.<br /> <br />Misi<br />1. Melaksanakan percepatan peningkatan kualifikasi akademik guru melalui program S-1 PPGDJ.<br />2. Melaksanakan penelitian dan pengembangan dalam bidang pembelajaran PPGDJ.<br />3. Membangun kerjasama dengan berbagai pihak yang menunjang penyelenggaraan dan peningkatan kualitas pembelajaranPPGDJ.<br />4. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat terutama yang berkaitan dengan PPGDJ.<br /> <br />Beban Studi Program Sarjana (S-1) Kependidikan<br />Berdasarkan Permendiknas No. 58 Tahun 2008 beban studi PPGDJ di Unipa Surabaya sebagai berikut.<br /> <br />Latar Belakang Pendidikan<br /> <br />Beban Studi tanpa PPKHB<br /> <br />PPKHB yang dapat diakui maksimal 65% dari jumlah sks yang harus ditempuh<br /><br />SISTEM PERKULIAHAN<br />1. Rentang masa studi 1 – 2 tahun (2 – 5 semester)<br />2. Sistem perkuliahan dual mode (Tutorial dan Mandiri)<br />3. Perkuliahan dilaksanakan pada sore hari, hari minggu, dan atau hari libur.<br />4. Menggunakan jaringan internet.<br /> <br />KEUNGGULAN<br />1. Dosen pengampu berkualifikasi Doktor, Magister Pendidikan, dan Magister Sains.<br />2. Lokasi perkuliahan di wilayah kota/kabupaten setempat.<br />3. Perkuliahan dilaksanakan dengan tidak mengganggu tugas utama mengajar.<br />4. Dimungkinkan ada percepatan waktu studi berdasarkan hasil penilaian portofolio (PPKHB).<br />Fasilitas BELAJAR<br /> <br />- Laboratorium Micro Teaching<br />- Laboratorium PGSD<br />- Laboratorium PKK (Busana, Boga, Rias)<br />- Laboratorium Bahasa<br />- Laboratorium Seni Rupa<br />- Laboratorium Olah Raga/Fetness<br />- Laboratorium Multi Media<br />- Laboratorium Komputer/Matematika<br />- Laboratorium Bimbingan dan Konseling<br />- Laboratorium PPKn<br />- Laboratorium Biologi<br />- Laboratorium Kimia<br />- Lapangan Olah Raga<br />- Perpustakaan<br />- Internet<br />- Video Conference<br />- Micro Counseling<br /> <br />BEAYA PENDIDIKAN <br /> <br />No<br /> <br />PENDIDIKAN<br /> <br />BIAYA/SMT<br /> <br />MASA STUDI<br />1<br /> <br />SLTA sederajat<br /> <br />Rp. 2.050.000,00<br /> <br />5 Smt<br />2<br /> <br />D - II<br /> <br />Rp. 2.150.000,00<br /> <br />4 Smt<br />3<br /> <br />D – III/ Sarmud<br /> <br />Rp. 2.350.000,00<br /> <br />3 Smt<br /> <br /> <br />PPGDJ Unipa Surabaya diselenggarakan bekerjasama dengan LPTK dan Dinas Pendidikan:<br /> <br />1. STKIP PGRI Lamongan dan Dinas Pendidikan Lamongan<br />2. STKIP PGRI Bangkalan dan Pemkab/Dinas Pendidikan Bangkalan<br />3. Universitas Islam Madura dan Dinas Pendidikan Pamekasan<br />4. STKIP PGRI Nganjuk dan Dinas Pendidikan Nganjuk<br />5. STKIP PGRI Blitar dan Dinas Pendidikan Blitar<br />6. STKIP PGRI Sidoarjo dan Dinas Pendidikan Sidoarjo<br />7. STKIP PGRI Situbondo dan Dinas Pendidikan Situbondo.<br />8. Universitas PGRI Banyuwangi dan Dinas Pendidikan Banyuwangi.Monsterad Paramolyhttp://www.blogger.com/profile/17262890632333920534noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-210026741658892326.post-17085161445307807952009-07-04T07:33:00.002+01:002009-07-04T07:43:01.843+01:00GTT Guru Tidak Tetap Atau Pilih PNSDi indonesia dunia pendidikan masih merupakan dilema, GTT yang merupakan Guru tidak tetap dimana dalam aktifitasifnya sebagai pembantu Guru PNS yang aktif. Namun demikian Rekrutmen PNS yang timbul menambah beban para GTT untuk segera tergeser dari kedudukannya akibat adanya PNS baru Hasil dari Seleksi CPNS.<br />Ketidak adilan akan memunculkan Demo-demo para Guru GTT/PTT. Hal-hal yang harus ditanggapi adalah hal-hal tersebut.<br />Sebuah pendapat, lebih baik kalau para GTT/PTT diproses tersendiri, yang suatu saat dapat masuk menjadi PNS guru pada sekolah masing-masing. Mengingat mereka diangkat juga oleh kepala sekolah masing-masing. Mengapa tidak kita sadari, kalau sebenarnya mereka ini yang lebih peduli pada dunia pendidikan?...Monsterad Paramolyhttp://www.blogger.com/profile/17262890632333920534noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-210026741658892326.post-12199355611221006132009-06-15T15:37:00.003+01:002009-06-15T15:55:42.217+01:00KTSP SMP Kelas 2Untuk memperoleh memperoleh data <a href="http://www.ziddu.com/download/5199942/smpbio2.pdf.html">KTSP Sains Biologi SMP Kelas 2 silahkan download disini</a>. KTSP Biologi merupakan pelajaran sains Biologi yang diberikan Guru kepada siswa. Semoga KTSP ini bisa membantu sistem pembelajaran di sekolah.Monsterad Paramolyhttp://www.blogger.com/profile/17262890632333920534noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-210026741658892326.post-39266182597337807602009-04-24T12:22:00.002+01:002009-04-24T12:26:00.805+01:00Tentang contoh PTK penelitian tindakan kelasUntuk memperoleh contoh pembuatan PTK penelitian tindakan kelas silahkan download disini:<br /><a href="http://www.ziddu.com/download/4444632/ptk1.pdf.html">1. PTK 1</a><br /><a href="http://www.ziddu.com/download/4444628/ptk2.pdf.html">2. PTK 2</a><br /><a href="http://www.ziddu.com/download/4444630/ptk3.pdf.html">3. PTK 3</a><br /><a href="http://www.ziddu.com/download/4444629/ptk4.pdf.html">4. PTK 4</a><br /><a href="http://www.ziddu.com/download/4444627/ptk5.pdf.html">5. PTK 5</a><br /><a href="http://www.ziddu.com/download/4444631/PLPG.pdf.html">6. PLPG</a>Monsterad Paramolyhttp://www.blogger.com/profile/17262890632333920534noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-210026741658892326.post-20799577597049425292009-04-24T11:35:00.003+01:002009-04-24T11:41:16.730+01:00PTK Penelitian Tindakan KelasAda beberapa langkah yang hendaknya diikuti dalam melakukan PTK penelitian, tindakan, kelas (lihat misalnya Cohen dan Manion, 1908; Taba dan Noel, 1982; Winter, 1989). Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut: <br />(1) mengidentifikasi dan merumuskan masalah; <br />(2) menganalisis masalah; <br />(3) merumuskan hipotesis tindakan; <br />(4) membuat rencana tindakan dan pemantauannya; <br />(5) melaksanakan tindakan dan mengamatinya; <br />(6) mengolah dan menafsirkan data; dan <br />(7) melaporkan.<br /><a href="http://www.ziddu.com/download/4444111/ptk.doc.html">Untuk memperoleh data silahkan Download disini.</a>Monsterad Paramolyhttp://www.blogger.com/profile/17262890632333920534noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-210026741658892326.post-9649395326688366702009-04-20T10:28:00.002+01:002009-04-20T10:42:08.457+01:00Sertifikasi GuruSertifikasi telah keluat untuk tahun 2009. Persiapan masing-masing kepala sekolah maupun guru tentang pembuatan porto folio telah dimulai. hal tersebut memerlukan menyiapkan data-data yang lengkap. mulai dari ijazah, legalisir, maupun tugas-tugas guru tentang bpembuatan rpp, ktsp, atau tugas mengajar dan kegiatan guru dan kepala sekolah. oleh karena itu bila sampai gagal, maka penataran solusinya. Yang jelas pastikan dulu portofolionya sukses. Selamat berjuang bagi para guru.Monsterad Paramolyhttp://www.blogger.com/profile/17262890632333920534noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-210026741658892326.post-57622795764718146512009-04-05T12:04:00.003+01:002009-04-05T12:16:36.103+01:00PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG TENTANG YAYASANPERATURAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG TENTANG YAYASAN. <a href="http://www.ziddu.com/download/4161657/yayasan.pdf.html">DAPAT DI DOWNLOAD DISINI PERATURANNYA.</a> Siapa tahu dengan pendirian akta yayasan kalian dapat subsidi dari Pemerintah. Lumayan lho.... bisa sampai 20.000.000.000Monsterad Paramolyhttp://www.blogger.com/profile/17262890632333920534noreply@blogger.com0